PLN Raih Booth Terbaik di Pameran Indonesia Climate Change 2014

(Jakarta 4/5) Stand PLN Group (PLN beserta anak perusahaan) berhasil meraih predikat sebagai booth terbaik kategori BUMN dan swasta pada pameran Indonesia Climate Change 2014 yang diadakan di Assembly Hall JCC Senayan Jakarta 1 – 4 Mei 2014. Pengumuman booth terbaik dilakukan saat penutupan pameran sore ini. Booth PLN Group mendapatkan penghargaan Juara I untuk kategori BUMN & Swasta dengan total poin 805. Pameran ditutup oleh Ketua Dewan Energi Perubahan Iklim (DNPI) Indonesia, Ir. Rachmat Witoelar,

Menurut Dewan Juri yang berasal dari DNPI, aspek yang dinilai diantarannya : Kesesuaian Desain Booth dengan Tema Pameran, Tingkat Angka Kunjungan, Materi Edukasi dan juga Penyampaian Informasi yang Komunikatif. Selain itu, penilaian juga didasarkan pada hasil survey/kuesioner yang disebar kepada pengunjung selama berlangsungnya pameran.

Pada pameran kali ini PLN menampilkan beberapa program unggulan terkait sikap PLN dalam usaha menghadapi perubahan iklim dunia serta pencemaran lingkungan, seperti bank sampah, carbon calculator, barter listrik antara PLN dengan rumah yang memiliki panel surya, compressed natural gas (CNG) dan lain-lain.

Bank Sampah

Melalui program CSR, PLN memperkenalkan program Bank Sampah sebagai salah satu usaha mengajak masyarakat bersahabat dengan lingkungan. Bank Sampah PLN yang merupakan percontohan untuk negara ASEAN & Asia Fasifik. Saat ini, Bank Sampah PLN sudah memiliki lebih dari 29.000 nasabah yang tersebar di 500 titik dibeberapa provinsi di Indonesia,

Salah satunya kota dimana bank sampahnya cukup maju adalah Malang Jawa Timur. Sebagai Induk Bank sampah terbesar dengan 300 unit di bawahnya, Bank Sampah PLN di Malang yang mampu mengumpulkan 4500 kg sampah perhari. Masyarakat di ajak untuk mengumpulkan sampah yang sudah terpilah ke bank setiap hari. Hasilnya, sampah-sampah yang sudah tekumpul dapat disetorkan ke pabrikan atau dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat beraneka ragam kerajinan tangan. Dari sampah yang dikumpulkan, masyarakat mendapatkan kompensasi berbagai produk bank, seperti tabungan sampah, pemberian kredit modal, biaya pengobatan, bahkan produk yang saat ini sedang ‘trend’ yakni pembayaran listrik. Sampah terpilah yang dikumpulkan dapat membantu masyarakat meringankan pembayaran listrik.

Direktur Utama Bank Sampah Malang, Rahmat Hidayat yang turut hadir dalam 4th Indonesia Climate Change Education Forum and Expo, menyebutkan bahwa banyaknya masyarakat Malang yang turut serta dalam program Bank Sampah karena program ini dapat memberikan dampak nyata atas kepedulian terhadap lingkungan. Bank Sampah juga dianggap dapat memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat. Rahmat juga menambahkan jika modal utama untuk membangunan Bank Sampah adalah jiwa sosial pengurus dan nasabahnya. Selanjutnya, perlu dibentuk pengurus Bank Sampah itu sendiri. Secara infrastruktur, pembangunan Bank Sampah hanya memerlukan timbangan dan tempat saja. Masyarakat juga bisa memanfaatkan pos kambling atau balai RT,” kata Rahmat.

Sebagai program binaan PLN, Bank Sampah sudah beroperasi sejak 2011. Dengan dukungan sumber daya manusia yang baik dan bekerja untuk kepentingan sosial, Bank Sampah mampu memperoleh nilai pendapatan mencapai 250.000.000 per bulan. Kehadiran Bank Sampah tidak hanya sebagai tempat mengumpulkan sampah, tetapi diharapkan juga mampu menjadi media edukasi masyarakat, serta mampu mengubah perlaku masyarakat melalui pemberian pemahaman baru dalam pemanfaatan sampah. Masyarakat diajarkan bagaimana cara memilah sampah untuk kemudian disetor ke Bank Sampah yang nantikan akan di koversimenjadi berbagai produk bank.

Pada 4th Climate Change Education and Expo yang berlangsung sejak kemarin, pengunjung dapat melihat secara langsung hasil kerajinan tangan yang buat oleh Bank Sampah PLN, termasuk mengikuti training singkat pembuatan kerajinan tersebut. Pengunjung mengapresiasi usaha yang dilakukan Bank Sampah agar tidak banyak sampah yang terbuang. Hikmawati salah satunya. Wanita asal Depok ini menyebutkan jika dirinya dan beberapa ibu rumah tangga lain mulai melakukan kegiatan serupa untuk membuat berbagai kerajinan, seperti dompet dan karpet. “Kami kreasikan menjadi berbagai kerajinan, jadi tidak banyak sampah yang terbuang,” kata Hikma.

Carbon Calculator

Carbon Calculator merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh PT Indonesia Power (anak perusahaan PLN) bersama Kementrian Negara Lingkungan Hidup, Greeners Magazine, serta Yayasan pengembangan Biosains dan Bioteknologi. Dengan memanfaatkan Carbon Calculator untuk menghitung jumlah emisi Co2 yang digunakan oleh pegawainya, PT Indonesia Power mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia untuk perhitungan Emisi Co2 bagi pegawai pertama di Indonesia dengan jumlah terbanya, yakni 441 orang.

Sejumlah pengunjung yang hadir pada 4th Indoensia Climate Change Education Forum and Expo tampak antusias mencoba Carbon Calculator yang dipamerkan di stand PT PLN (Persero). Pengunjung dapat langsung mengetahui berapa rata-rata jumlah emisi Co2 yang dihasilkan atas penggunaan energi konvensional dari bahan bakar fosil (Konsumsi listrik, bensin, dan gas), serta mengetahui perkiraan jumlah pohon yang harus ditanam sebagai pengganti emisi Co2 tersebut. PT PLN (Persero) juga membagikan bibit pohon kepada pengunjung yang harus menanam pohon terbanyak berdarkan hasil perhitungan Carbon Calculator.

“Selama ini saya tidak pernah memperhitungkan jika penggunaan bahan bakar untuk kehidupan-sehari dikonversi menjadi pohon, maka saya harus menanam sekitar 400 pohon setahun. Jadi mulai sekarang harus mulai hemat energi,” kata Maman Suryaman, pengunjung dari Cianjur.
Carbon Calculator diluncurkan pertama kali di Bandung tahun 2007 pada program “Plant Trees Like Crazy” yang menghasilkan komitmen penanaman ribuan pohon di DAS Cutarum. Desember 2007, Carbon Calculator secara resmi digunakan sebagai pendukunh Konferensi Internasional untuk Perubahan Iklim ke-13 di Bali.

Berikut pengumuman Booth Terbaik :

Kategori Kementerian dan Lembaga :

Juara I : Kementerian Pekerjaan Umum
Juara II : Kementerian Lingkungan Hidup
Juara III : Kementerian Kesehatan

Kategori BUMN & Swasta :

Juara I : PLN
Juara II : Pertamina
Juara III : SKK Migas