Stimuli Pertumbuhan Industri Dengan Listrik

(Jakarta, 12/11/2014) Pada hari Rabu (12/11), bertempat di Graha Karawang International Industrial City (KIIC),  Kawasan Industri KIIC, Karawang, Jawa Barat telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Penyaluran Tenaga Listrik antara PT PLN (Persero) dengan 8 perusahaan yang berada di 3 kawasan industri di  Jawa Barat.

Penandatanganan oleh pihak PLN dilakukan Direktur (Niaga, Manajemen Risiko dan Kepatuhan), Moch. Harry Jaya Pahlawan dan Direktur (Operasi Jawa Bali dan Sumatera), I.G.A. Ngurah Adnyana, sedangkan pihak pelanggan masing-masing dilakukan oleh Presiden Direktur & Direktur Utama dari 3 kawasan industri, yaitu : Karawang International Industrial City (KIIC) : PT Maligi Permata Industrial Estate, PT Harapan Anang Bakri & Sons dan PT Karawang Tatabina Industrial Estate, Greenland International Industrial Center (GIIC) : PT Puradelta Lestari Tbk dan PT Pembangunan Deltamas serta Artha Industrial Hill (AIH) : PT Daya Kencanasia, PT Karawang Cipta Persada dan PT Bumi Anugrah Makmur. Delapan perusahaan ini nantinya menjadi pelanggan PLN golongan industri yang akan menggunakan layanan Premium.

Menurut Direktur (Niaga, Manajemen Risiko dan Kepatuhan), Moch. Harry Jaya Pahlawan, kehadiran PLN ditengah-tengah masyarakat Indonesia, khususnya di dalam masyarakat industri adalah harus mampu menjadi pendorong pertumbuhan industri di Indonesia. “Kehadiran PLN untuk menyediakan layanan listrik Premium kepada kalangan industri merupakan langkah nyata PLN sebagaimana diamanatkan dalam misi perusahaan dari PLN, yaitu mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi” ujar Harry. PLN menyediakan berbagai layanan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik masing-masing jenis industri, seperti Layanan Premium Platinum, Premium Gold, Premium Silver dan Premium Bronze, yang masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda-beda.

Realisasi layanan PLN sejauh ini dapat dilihat dari jumlah penggunaan listrik oleh industri yang sudah tembus pada 5.64 TeraWatthour (TWh) per bulan (status September 2014) atau setara 33.9% dari total penjualan 16.63 TWh bulanan PLN. Angka tersebut akan tumbuh terus dengan rata-rata sekitar 3%.

Khusus untuk menarik investasi industri baru, PLN juga terus melakukan improvement dalam hal kemudahan mendapat listrik (Getting Electricity) bagi investor baru. Indikator untuk hal ini dapat dilihat dari hasil survey World Bank dalam hal kemudahan memperoleh listrik di Indonesia, dimana hasil survey Doing Business tahun 2014, kemudahan mendapat listrik di Indonesia ada di urutan ke-101 dan menjadi urutan ke-78 pada  survey Doing Business tahun 2015, naik 23 peringkat menjadi lebih baik. Perbaikan kemudahan mendapat listrik tersebut memberikan kontribusi perbaikan 3 peringkat terhadap kemudahan berbisnis di Indonesia.

20 tahun yang lalu, Management Karawang International Industrial City (KIIC) Mr. Kunio Yano mengeluhkan sulitnya infrastruktur seperti listrik, telekomunikasi, dan air yang membuat kawasan itu sepi. Namun, berkat kehadiran PLN dan dukungan berbagai pihak, kawasan yang dirintis sejak 1992 itu terus berkembang dan tumbuh. “20 tahun yang lalu tidak ada listrik, telekomunikasi, dan air. Akan tetapi berkat kerjasama dari semua pihak, termasuk PLN, pasokan listrik tidak lagi menjadi masalah. Begitu juga dengan telekomunikasi dan air”, ungkap Kunio Yano.

 

 

35.000 MW

Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) PLN, I.G.A. Ngurah Adnyana menjelaskan bahwa, cadangan listrik di Jawa Bali cukup untuk memenuhi kebutuhan industri. “Sekarang ini, di sistem Jawa-Bali, dimana 3 kawasan (industri) ini berada (KIIC, GIIC, dan AIH),  daya mampu pasokan listrik 32.000 MW dengan beban puncak 20.900 MW, masih ada tersisa cadangan sekitar 30%” jelas I.G.A. Ngurah Adnyana.

“Tahun depan akan ada tambahan lagi dari pembangkit Tanjung Awar-awar dan  pembangkit lainnya yang akan memasok sekitar 1500 MW. Sehingga diharapkan tahun depan, 2015 kapasitas pasokan listrik akan terus bertambah terus” lanjut I.G.A. Ngurah Adnyana.

PLN mendapat tugas dari pemerintah untuk dapat memenuhi target pertumbuhan listrik sebanyak 15% dengan cadangan sebanyak 30% di setiap daerah. Sejauh ini baru di daerah Jawa dan Bali yang memilki cadangan 30%. Di luar pulau Jawa dan Bali hanya ada di Sulawesi Selatan dan Tenggara yang memiliki cukup cadangan listriknya, sedangkan daerah lainnya cadangan pasokan listriknya masih di bawah 5%.

Pemerintah mentargetkan untuk dapat membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 35.000 MW dalam 5 tahun ini. Dari 35.000 MW tersebut, porsi PLN sekitar 15.000 MW, dan swasta sekitar 20.000 MW. Sehingga target yang diemban PLN membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dalam hal ini juga adalah peran pengusaha.

 

Kontak:

Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Email : bambang.dwiyanto@pln.co.id